Ajak PTKIN, Menag: Jaga Kemajemukan Indonesia

Menag di Bukittinggi
Menag resmikan gedung di IAIN Bukittinggi
Bukitinggi (www.pendidikan-islam.net) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) seluruh Indonesia untuk berperan riil dalam melindungi kemajemukan Indonesia. PTKIN mesti tampak paling depan dalam melindungi Indonesia, lantaran perguruan tinggi dipercaya begitu mengerti serta dapat berikan peran atas terjaganya NKRI.
Menurut Menag, saat ada beberapa dari kita jadikan paham keagamaan sebagai aspek pemecah belah antarkita, PTKIN mesti merespon dengan baik, dengan menggaungkan Islam Moderat. Lantaran faham moderat dapat dibuktikan sepanjang beberapa ratus tahun, dapat melindungi serta memlihara perbedaan antarkita. Sebagian besar orang-orang kita, baik aqidah, syariah, teologi, fiqih ataupun tasawufnya, beraliran moderat.

"Dan lantaran kita moderat, kita saat ini dapat rasakan kehidupan keagamaan seperti saat ini," kata Menag waktu memberi sambutan sekalian Kuliah Umum pada Peresmian Gedung Kuliah di Universitas 2 IAIN Bukittinggi Propinsi Sumatera Barat yang pembangunannya bersumber dari Surat Bernilai Syariah Negara(SBSN) Tahun 2016,Kamis (23/02).

Pada kuliah Umum Menag yang mengangkat topik: Peran PTKIN dalam Menjaga Kebhinekaan serta Memperkokoh Toleransi itu, Menag mengharapkan Indonesia tak seperti Iraq serta Syiria, dua pusat peradaban dunia yang saat ini luluh lantak lantaran perang. Menurut dia, beberapa pendahulu kita begitu arif serta dewasa dalam mengelola kemajemukan.

"Moderasi mesti diprioritaskan. Serta, PTKIN mesti turut bertanggungjawab untuk melanjutkan perjuangan ini. Lantaran PTKIN mapu," ujarnya.

Menag menyatakan, sekarang ini ada 56 PTKIN yang terus berkembang dengan baik. Serta, supaya perubahan PTKIN dapat lebih cepat, Kementerian Agama lakukan kerja sama juga dengan beragam pihak, seperti IDB, SBSN serta lain sebagainya.

"Ke depan, peran PTKIN dalam melindungi kebhinnekaan serta meneguhkan toleransi, sangat diperlukan," ucapnya.

Menag melihat, kemajemukan adalah sunnatullah. Allah SWT membuat kemajemukan, supaya manusia yang memiliki karakter terbatas, dapat sama-sama bekerja bersama, lengkapi serta menyempurnakan. Dikatakannya, banyak ayat yang menyatakan mengenai keanekaragaman, serta Negara kita, begitu bermacam, baik agama, suku, ras, bahasa, budaya, kekayaan alam, flora, fauna serta lain sebagainya.

"Para pendahulu mampu jadikan perbedaan antarkita sebagai kemampuan untuk menyatu. Pendahulu mampu mencari aspek perangkai, supaya kita dapat menyatu. Terkecuali kebangsaan, Agama yaitu satu diantara aspek itu. Lantaran kita orang-orang yang sangat religius," papar Menag.

Sebelumya, Rektor IAIN Bukittinggi, Ridha Ahida menyampaikan, IAIN Bukittinggi tahun Ajaran 2016-2017 cuma dapat menerima 2250 mahasiswa baru dari 14.523 calon mahasiswa. Karena itu, IAIN Bukittinggi selalu melakukan perbaikan, supaya ke depan dapat memfasilitasi semakin banyak calon mahasiswa.

Disebutkan Rektor, sekarang ini ada 4 fakultas di IAIN Bukittinggi, yaitu Fakultas Syariah, Fakultas Ekonomi serta Usaha Islam, Fakultas Tarbiyah serta Fakultas Ushuluddin Adab serta Dakwah (FUAD) dengan 23 program studi serta Pascasarjana dengan 3 program studi. Sementara jumlah mahasiswa sekarang ini yaitu 7.617 mahasiswa, dengan dosen serta pegawai sejumlah 278.

Wakil Walikota Bukittinggi, Irwandi, dalam kesempatan tersebut memiliki komitmen serta siap menolong semaksimal mungkin pendirian Universitas 3 di wilayahnya. Hal yang sama di sampaikan Gubernur Sumbar Iwan Prayitno yang juga memiliki komitmen membantu.

Hadir dalam kesempatan itu keluarga besar IAIN Bukittinggi, Gubernur Sumbar, Wakil Walikota Bukittinggi, Pemda Agam, Rektor UIN Padang, Rektor IAIN Batusangkar, beberapa ulama, tokoh orang-orang serta lain sebagainya. Turut mendampingi Menag, Kabiro Humas, Data serta Info, Mastuki serta Direktur Diktis, Nizar. Ada juga Kakanwil Kemenag Sumbar serta Kakankemenag kabupaten/kota se Sumbar. (Kemenag)

Komentar

Postingan Populer